Makalah
MUTASI
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Manajemen
Personalia”
Yang
dibina oleh Dra. Munifah Z,M.Pd
Di
susun oleh: Muhammad Ardi Abdillah
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU
SOSIAL DAN HUMANIOR
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU
EKONOMI DAN WIRAUSAHA
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2011
KATA PENGANTAR
Segala
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami Dapat menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas “Menejemen Personalia” yang diajar
oleh Dra. Munifah Z,M.Pd. Makalah ini kami susun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami sendiri maupun yaang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman. Amin.
Malang, 5-3-2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar...............................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang...............................................................................................
1.2.Rumusan
Masalah..........................................................................................
1.3.Tujuan
Penulisan............................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan arti peningnya Mutasi………………………………………………………………..
2.2 Mutasi Tidak Boleh Dirasakan
Sebagai Hukuman………………………………………………….
2.3 Mutasi untuk Mengusahakan “Orang
Tepat pada Tempat Tepat” ……………………….
2.4 Mutasi dan Kerja Sama Kelompok………………………………………………………………………..
2.5 Mutasi Sebagai Langkah
Meningkatkan Semangat dan Kegairahan………………………
2.6 Mutasi untuk Menciptakan
Persaingan Sehat……………………………………………………….
2.7 Mutasi untuk Dapat Saling
Menggantikan ……………………………………………………………
2.8 Mutasi dalam Rangka Promosi……………………………………………………………………………..
2.9 Mutasi Karena Kebijakan dan
Peraturan………………………………………………………………
2.10 Mutasi untuk Mengurangi “Labour
Turnover”……………………………………………………
2.11 Mutasi dan Sikap Mental……………………………………………………………………………………
2.12 Mutasi dan Tujuan Terselubung…………………………………………………………………………
2.13 Mutasi Karena Inisiatif Karyawan……………………………………………………………………….
2.14 Mutasi Harus Terkoordinir…………………………………………………………………………………
2.15 Tujuan Pelaksanaan
Mutasi……………………………………………………………………………….
BAB 3 PENUTUP
3.1
KESIMPULAN.............................................................................................
3.2
SARAN.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia
semakin hari semakin cangih, banyak sistem klasik berganti menjadi sistem
modern. Begitu juga dalam dunia kerja banyak hal yang terjadi dalam proses
pembentukan dan pelaksanaan sistem pekerjaan tersebut. Dunia kerja saat ini
banyak ragam sistem yang di pakai oleh setiap perusahaan, namun semua dalam
satu tujuan yakni untuk memajukan perushaan tersebut.
Dalam
proses kerja sehari-hari seorang karyawan dapat saja bekerja dengan baik namun
apa bila pekerjaan itu dikerjakan setian hari tanpa adanya perkembangan maupun
perubahan sedikit pun maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan tersebut. Kejadian
seperti ini harus cepat ditanggani dengan tujuan agar tujuan perusahaan dapat
tercapai dengan baik. Maka dari itu dalam proses kerja ini diperlukan
penyegaran sistemnya.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa dan pentingnya dari Mutasi dalam dunia kerja?
2) Apa sebab yang mengharuskan terjadi Mutasi dalam
proses kerja?
3) Apa tujuan dari Mutasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk mengerti apa itu mutasi dan pentingnya dalam
proses kerja.
2) Untuk memahami proses mutasi dalam dunia kerja dan
sebab-sebab diharuskan mengunakan sistem pemutasian.
3) Untuk mengetahui tujuan dari mutasi dalam proses
kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan arti
peningnya Mutasi
Kata mutasi atau pemindahan oleh sebagaian masyarakat sudah
banyak di kenal, baik dalam lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan
perusahaan. Mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan
karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang di anggap setingkat atau
sejajar. Mutasi adalah merupakan suatu kegiatan rutin dari suatu perusahaan
untuk dapat melaksanakan prinsip “The right man in The right place” atau “Orang
tepat pada tempat tempat”. Dengan demikian mutasi yang di jalankan oleh
perusahaan agar pekerja dapat dilakukan secara efektif dan efesien.
Dalam melakukan mutasi ada beberapa alas an di antaranya:
kemampuan kerja, rasa tanggung jawab, kesenangan dan sebagainya.
2.2 Mutasi Tidak Boleh
Dirasakan Sebagai Hukuman
Suatu mutasi karyawan dari satu pekerjaan yang lain yang
dianggap sederajat mempunyai tujuan terutama agar tugas pekerjaan dapat
dilaksanakan secara lebih efektif dan efesien. Namun ada karyawan yang
beranggapan salah, mereka berfikir bahwa itu sebuah hukuman. Hal-hal demikian
dapat terjadi oleh beberapa sebab yang antara lain : karena pekerja tersebut
telah terlanjur mencintai pekerjaannya, hubungan kerja sama yang baik dengan
sesame rekan, perasaan dari karyawan bahwa pekerjaannya merupakan yang lebih
baik dan lebih terhormat dari pekerjan-pekerjaan lain yang sederajat dan masih
banyak.
Kalau mungkin sebelum keputusan untuk memutasikan
dilaksanakan, maka sebelum diputuskan perlu konsultasi terlebih dahulu dengan
karyawan yang bersangkutan. Seorang karyawan bisa saja merasa senang pada
pekerjaannya , meskipun oleh pimpinan dinilai bahwa kemampuan kerja dari
karyawan tersebut kurang tepat melakukan pekerjaan tersebut. Sehingga merasa
perlu untuk dimutasikan ke pekerjaan yang lain ynag dirasa oleh pemimpin akan
lebih tepat.
2.3 Mutasi untuk
Mengusahakan “Orang Tepat pada Tempat Tepat”
Kegiatan untuk menyeleksi dan menempatkan calon karyawan
sebenarnya untuk mengusahakan “the right man ini the right place”. Oleh karena
itulah seleksi dan penempatan hendaknya dilakukan dengan cara yang paling tepat
dan seobyektif mungkin. Meskipun sampai saat ini mungkin untuk masa yang akan
datang , seleksi dan penempatan pertam kali belum dapat menjamin sepenuhnya
bahwa kita akan mendapatkan orang tepat pada tempatnya.
Dengan mutasi tersebut berarti kita berusaha memindahkan para
karyawan pada tempat pekerjaan lain yang sederajat, sehingga dengan demikian
dengan mutasi kita akan mengoreksi kekurangan dan kesalahan dalam melaksanakan
seleksi dan penetapan pada pertama kali.
2.4 Mutasi dan Kerja
Sama Kelompok
Untuk sukses dengannya suatu pekerjaan sering kali diperlukan
kelompokan kerja dalam kelompok. Dengan kata lain apabila dalam kelompok
tersebut ada seorang atau tersebut, maka dalam melaksanakan tugas pekerjaan
akan dapat terganggu.
Dalam hal ini juga ada beberapa orang yang tidak dapat kerja
sama dengan kelompok tertentu, sedangkan pada kelompok yang lain kerja sama itu
dapat terjalin. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal: mungkin karena
adanya ketidak cocokan dalam sifat-sifatnya dalam kelompok tersebut, mungkin
adanya konflik pribadi atau karena sebab-sebab lain yang harus kita selidiki.
2.5 Mutasi Sebagai
Langkah Meningkatkan Semangat dan Kegairahan
Meskipun kita sudah mengusahakan mutasi agar tujuan untuk
menempatkan orang pada tempat yang tepat, tetapi tidaklah berarti personalnya
telah selesai. Suatu sifat yang bersifat rutin mungkin dapat menimbulkan rasa
bosan, sehinggga dalamkeadaan tersebut kemungkinan semangat dan kegairahan
kerjanya turun. Hal ini dapat terjadi meskipun sebenarnya penempatan orang
tersebut pada tempat yang telah tepat.
Dalam hal ini
mempromosikan belum mengizinkan karena beberapa pertimbangan, maka salah satu
caranya adalah dengan cara memutasikan. Dengan jalan memutasikan maka semangat
dan kegairahan kerja dapat timbul kembali.
2.6 Mutasi untuk
Menciptakan Persaingan Sehat
Dengan jalan memutasikan berarti dalam pekerjaan tersebut akan
dilakukan lebih dari seorang meskipun dengan jalan bergantian. Dengan demikian
bagi petugas baru akan timbul keinginan untuk lebih berprestasi dari pada
pekerja sebelumnya.
2.7 Mutasi untuk Dapat
Saling Menggantikan
Mutasi ini dilakukan dengan maksud agar supaya karyawan yang
dimutasikan tersebut mempunyai pengalaman dan pengetahuan pada tempat/pekerjaan
yang baru. Dengan pengalaman dan pengetahuan tersebut diharapkan pegawai
tersebut bilamana diperlukan dapat saling menggantikan.
Karena tujuan mutasi disini terutama untuk dapat saling
menggantikan, maka perusahaan dalam melaksanakan mutasi hendaknya bersifat
sementara.
2.8 Mutasi dalam Rangka
Promosi
Mutasi adalah pemindahan dari satu jabatan ke jabatan ke
jabatan lain yang singkat, sedangkan promosi adalah pemindahan dari satu
jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi. Dengan demikian pada umumnya mutasi
dibarengi dengan penambahan tanggun jawab, peningkatan upah serta peningkatan
fasilitas-fasilitas yang lain. Sedangkan dalam mutasi tidak mesti terjadi
demikian.
Dalam hal ini mutasi untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan yang sifatnya menyeluruh meskipun tidak mendetail, maka salah satu
caranya adalah dengan jalan memutasikan karyawan tersebut pada beberapa
tempat/pekerjaan yang aka menjadi tanggung jawabnya bilamana dilaksanakan
promosi.
2.9 Mutasi Karena
Kebijakan dan Peraturan
Mutasi mungkin dilakukan karena telah digariskan oleh
perusahaan berdasarkan peraturan dan kebijaksanaan yang telah dituangkan secara
tertulis. Jadi dengan kata lain mutasi tersbut bersifat rutin dan berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang sudah ada.
Untuk menjaga obyektivitas dalam mutasi, maka peraturan yang
melandasi hendaknya dituangkan secara tertulis dan dibuat secara tegas dan
jelas. Hal ini untuk menjaga agar pelaksanaan mutasi jangan sampai dilakukan
seenaknya saja oleh atasan. Yang penting lagi peraturan dan kebijaksanaan juga
harus dilandasi oleh argumentasi yang meyakinkan.
2.10 Mutasi untuk
Mengurangi “Labour Turnover”
Pikiran, tenaga dan biaya yang menarik, menyeleksi melatih
dan sebagainya sudah cupuk banyak dikorbankan. Dengan demikian keluarnya
sebagaian dari mereka akan dapat menimbulkan kerugian . sebenarnya kerugian ini
akan lebih besar lagi, bilamana dengan tingkat labour turnover yang tinggi akan
dapat menimbulkan kemacetan bagi perusahaan tersebut. Dengan demikian mutasi
ini dilaksanakan terutama bertujuan untuk menekan laour turnover.
2.11 Mutasi dan Sikap
Mental
Selain kemampuan kerja, maka mutasi dilaksanakan atas
pertimbanagan sikap mental dari karyawan itu sendiri. Dengan sikap mental yang
dimaksud adalah kepribadian yang melekat erat pada diri seseorang yang antara
lain adalah:mkejujuran, rasa tanggung jawab, ketelitian, dan masih banyak lagi.
2.12 Mutasi dan Tujuan
Terselubung
Seorang bisa saja dimutasi dengan alas an untuk penyegaran,
tapi sebetulnya yang terselubung adalah agar tempat yang kosong tersebut dapat
diisikan oleh saudaranya. Mungkin saja tujuan yang tersirat lebih bersifat
kepentingan pribadi daripada usaha meningkatkan efektifitas dan efesien.
Bilamana mutasi yang dilaksanakan tersebut dirasakan sebagai
pembuangan secara halus, maka hal ini akan dirasakan sebagai suatu hukuman.
Sebenarnya mutasi yang demikian berjalan secara luas dan
terus-menerus dapat mengakibatkan kekecewaan dari karyawan yang di mutasi
dan kefatalan bagi perusahaan.
2.13 Mutasi Karena
Inisiatif Karyawan
Sebenarnya mutasi tidak mesti inisiatifnya harus datang dari
atas tetapi dapat juga karena inisiatifnya dari karyawan yang bersangkutan.
Mutasi diwenangkan meskipun inisiatif datang dari bawah.
Permohonan mutasi dari bawah dapat terjadi karena beberapa hal misalnya: rasa
bosan, ingin maju, kurng dapat kerja sama atau sebab-sebab lain. Mutasi karena
inisiatif dari bawah ini dapat terjadi apabila perusahaan tersebut mampu
menciptakan komunikasi timbale balik.
2.14 Mutasi Harus
Terkoordinir
Dalam melaksanakan mutasi sebaiknya dilakukan secara
terkoordinir, sebab suatu mutasi yang dilakukan pada umumnya menyangkut
kegiatan lainnya secara berantai. Missalnya mutasi pada bagian A ke bagian B,
maka perlu pemikiran mutasi bagian B ke bagian B ke bagian lain dan seterusnya.
Oleh karena itulah maka mutasi sebaiknya dilakukan secara terkoordinir, sebab
mutasi adalah suatu rotasi atau gerak berputar.
2.15 Tujuan Pelaksanaan Mutasi
2.15 Tujuan Pelaksanaan Mutasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk
memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang di anggap
setingkat atau sejajar dengan tujuan menyegarkan proses bekerja dan
mengembangkan kemampuan karyawan dalam bekerja. Untuk mengatasi masalah-masalah
yang terjadi pada karyawan dengan cara mutasi ini diharapkan proses kerja
karyawan dapat meningkat dan berjalan sesuai apa yang telah diharapkan oleh
pimpinan perusahaan. Cara pemutasian
dapat disesuaikan dengan kondisi kerja karyawan perusahaan dan sebab-sebab
pemutasian sesuai rancangan pimpinan perusahaan.
3.2 Saran
Seorang manajer/atasan sebaiknya membuat rancangan mutasi
sedemikian mungkin dan tidak mengunakan kedudukan untuk bertindak semena-mena
agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik dan tidak terjadi masalah
dengan karyawan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.Ec.Alex.S.Nitisemito,Manajemen Personalia.
Comments
Post a Comment