Skip to main content

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN


MAKALAH
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pengantar Pendidikan
Yang dibina oleh Sudari.M Pd
Di susun oleh: Muhammad Ardi Abdillah







                                 INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIOR
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU EKONOMI DAN WIRAUSAHA
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2011





Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………
Bab I
·         Pendahuluan………………………………………………………………………………………………
·         Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………..
·         Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………..
Bab II
Pembahasan
·         Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya………………………..
·         Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan……………………………………………..
·         Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional………………………………………………..
·         Kualitas Pendidikan dalam Pembangunan Nasional……………………………………
Penutupan
·         Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka





BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di zaman yang menglobalisasi ini  yang penuh syarat akan persaingan. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka Indonesia harus terus mengembangkan dan meningkatkan mutu sumber daya manusia yang dimiliki. Peningkatan mutu sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan. Salah satu upaya peningkatan mutu sumber daya manusia dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu pendidikan, karena pendidikan adalah human invesment yang merupakan salah satu indikator penentu kualitas sumber daya manusia yang ada di sebuah negara

Rumusan Masalah
Pembangunan yang seperti apa untuk membangun nasional bangsa ini?
Apa yang telah di sumbangkan oleh pendidikan untuk pembangunan nasional?
Aspek apa saja untuk membangun sistem pendidikan nasional?
Bagaimana kualitas pendidikan nasional bangsa ini?

Tujuan Penulisan
1.  Pembangunan apa yang selain berupa fisik?
 2. Meluruskan pengertian pembangunan dalam arti yang luas.
 3. Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan   di Indonesia.
4. . Mendeskripsikan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.




BAB II
PEMBAHASAN

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN
          Pendidkan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sector pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa persepsi masyarakat umum tentang arti pembangunan lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan semata-mata hanya beruang lingkup pembangunan material atua pembangunan fisik berupa gedung, jembatan, pabrik dan lain-lain. Padahal sukses tidak hanya pembangunan fisik itu justru sangat di tentukan oleh keberhasilan di dalam pembangunan rohaniah, yang secara bulat diartikan pembangunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama pendidikan.                                                   
           Persepsi yang keliru tentang arti pembangunan, yang menganggap bahwa pembangunan itu hanya semata-mata pembangunan material dapat berdampak menghambat pembangunan sistem pendidikan, karena pembangunan itu semestinya bersifat komperhensif yaitu menyangkut pembangunan manusia dan lingkungannyaan.

A.    Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya.
       Menurut paham umum kata “pembangunan” lazimnya diaososiasikan dengan pembangunan ekonomi dan industry yang selanjutnya diasosiasikan dengan dibangunnya pabrik, jalan, jembatan sampai pelabuhan, alat transportasi, komunikasi, dan sejenisnya. Sedangkan hal yang berhubungan dengansumber daya manusia tidak secara langsung terlihat sebagai sasaran pembicaraan. Padahal banyak bukti yang di alami oleh banyak Negara menujukan bahwa kemajuan dibidang ekonomi dan industry yang ditandai dengan keniakan GNP, lulu kenaikan sector ekspor dan impor sebagai indikatornya, ternyata tidak otomais membawa kesejahter masyarakat. Kondisi demikian justru menimbulkan gejala penyerta yang negatif.

      Pembangunan ekonomi dan industri mungkin dapat memenuhi aspek tertentu dari kebutuhan misalnya: Kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Tetapi mungkin tidak untuk kebutuhan spiritual yang lain.  Bukankah kenyataan menujukan bahwa banyak orang yang secara material cukup mampu, tetapi secara spiritual banyak menanggung banyak masalah.
       Di sini terlihat, bahwa esensi pembangunan bertumpu dan berpangkal dari manusianya, bukan pada lingkungannya seperti perkembangan ekonomi sebagaimana telah dikemukakan. Pembangunan berorentasi pada pemenuhan hajat hidup manusia sesuai dengan kodratnya sebagai manusia.
      Peningkatan martabat manusia selaku manusia yang menjadi tujuan final dari pembangunan.
      Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir pembangunan adalah manusianya, yaitu dapat dipenuhi hajat hidup, jasmani dan rohani, sebagai mahluk individu, mahluk social, dan mahluk religious, agar dengan demikian dapat meningkatkan martabat selaku manusia.

B.    Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan.
          Pendidikan sebagai upaya yang bulat dan menyeluruh hasilnya tidak langsung terlihat. Ada jarak penantian yang cukup panjang antara dimulainya proses usaha dengan tercapainya hasil.
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat pada beberapa segi:
1.      Segi Sasaran Pendidikan
        Pendidikan adalaah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berpribadi kuat dan utuh serta bermoral tinggi.

2.Segi Lingkungan Pendidikan
      Klasifikasi ini menujukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem.
a.      Lingkungan Keluarga
     Di dalam ligkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.
b.      Lingkungan Sekolah
        Di lingkungan sekolah, peserta didik di bombing untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap.
c.       Lingkungan Masyarakat
        Di lingkungan masyarakat , peseta didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses belajarnya melalui jaur formal.

3.      Segi Jenjang Pendidikan
      Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi member bekal kepada para peserta didik secara berkesinambungan.

4.      Segi Pembidangan Kerja Atau Sektor Kehidupan
       Pembidangan kerja menurut sector kehidupan meliputi antara lain: bidang ekonomi, hokum, social politik, pehubungan, dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan dan lain-lain.

       Uraian tentang sumbangan pendidikan pada pembangunan seperti dikemukakan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.      Pada langkah pertama, pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembangun. Kemudian manusia sebagai sumber daya pembangunan membangun lingkungannya.
b.      Pada instansi terakhir, manusialah yang menjadi kunci pembangunan. Kesuksesan pembangunan sangat tergantung pada manusianya.
c.       Pendidikan memegang peranan penting krena merekalah yang menciptakan manusia pencipta pembangunan.

C.     Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional
Pada bagian ini akan dikemukakan dua hal, yaitu:
1.      Mengapa sistem Pendidikan harus dibangun?
        Setiap pendidikan selalu berurusan dengan manusia karena hanya manusia yang dapat dididik dan harus selalu dididik. Persoalan pendidikan dapat dilihat sebagai persoalan nasional karena pendidikan berhubungan dengan masa depa bangsa. Jika masyarakat pada Pelita VI berubah dari masyarakat agraris ke masyarakat industry, tentulah pola piker dan perilaku yang dilandasi oleh situasi dan kondisi agraris hsrus berubah kearah situasi dan kondisi di mana manusia di sibukan dengan kegiatan industri.
      Untuk mendapat menyongsong suasana hidup yang di perlukan itu sistem pendidikan harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai an agent of social change (agen perubahan sosial) tidak berfungsi sebaga mestinya. Strukturnya, kurikulumnya, pengelolaannya, tenaga kependidikannya mau tidak mau harus disesuaikan dengan tuntunan baru tersebut.

2.      Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan
      Secara makro, sistem pendidikan memiliki banyak aspek yang satu sama lain saling berkaitan erat, yaitu:
-          Aspek filosofis dan keilmuan
-          Aspek yuridis atau perundangan-undangan
-          Struktur
-          Kurikulum yang meliputi materi, metodologi, pendekatan, orientasi.


a.               Hubungan Antar Aspek-aspek
        Aspek filosofis, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain, karena memberikan arahan serta mewadahi butir-butir yang lain. Artinya, struktur, kurikulum, dan lain-lain yang lain itu harus mencangkup kepada aspek filosofis, aspek keilmuan, dan aspek yuridis. Oleh sebab itu, perubahan apa pun yang terjadi dalam sturktur pendidikan, kurikulum, dan lain-lain tersebut harus tetap berada di dalam wadah filosofis dan  yuridis.
b.      Aspek Filosofis Keilmuan
      Aspek filosofis berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Rumusan tujuan nasional yang tuntunannya memberikan peluang bagi pembangunan sifat hakikat manusia yang bersifat kodrati yang berarti pula bersifat wajar.
c.       Aspek Yuridis
     UUD 1945 sebagai landasan hokum pendidikan sifatnya relative tetap. Hal ini di mungkinkan oleh karena UUD 1945 isisnya ringkas sehingga sifatnya lugas. Beberapa pasal melandasi pendidikan, baik yang sifatnya eksplisit (pasal 31 ayat (1) dan (2); pasal (32)) maupun yang implicit (pasal 27 ayat (1) dan (2); pasal 34). Pasal-pasal tersebut yang sifatnya masih sangat global di jelaskan lebih rinci ke dalam bentuk UU Pendidikan.
d.      Aspek Struktur
    Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur pendidikan yang mencangkup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain, sebagai akibat dari perkembangan social budaya dan politik.
e.      Aspek Kurikulum
   Kurikulum merupakan sarana pencapai tujuan. Jika tuuan kurikulum berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan dimaksud mungkin mengenai materinya, orientasinya, pendekatannya ataupun metodenya.



D.    Kualitas Pendidikan Nasional
 Kualitas pendidikan Indonesia jelas masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan Negara Negara tetangga seperti, Malaysia, Singapura, dan Brunei. Hal tersebut dapat dilihat melalui Human Development Index/ Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2006 , jika dibandingkan dengan beberapa Negara tetangga, Indonesia menempati urutan ke-108 dari 177 Negara, angka ini masih sangat jauh jika melihat Singapura, Brunei, dan Malaysia yang masing-masing menempati urutan 25, 34 dan 61. Peringkat HDI tersebut menempatkan Indonesia di level menengah sedangkan, Singapura, Brunei dan Malaysia berada pada level tinggi.
 Namun trend positif menandai indeks pembangunan di Indonesia yang secara linier mengalami kenaikan Pada tahun 2007 dimana IPM Indonesia mengalami kenaikan menjadi 0.728 dari 0,711 pada tahun 2006, laporan ini dikeluarkan oleh UNDP pada 27 November 2007, namun hal tersebut tidak mengubah urutan Indonesia yang masih berada pada peringkat 108 sedunia dan masih dibawah Vietnam. Penilaian tersebut diantaranya usia harapan hidup menempatkan Indonesia pada posisi ke-100. Tingkat pemahaman aksara dewasa di Indonesia menempati urutan 56. Tingkat pendaftaran di sekolah dasar, lanjutan dan tinggi ada di urutan 110. Sedangkan untuk pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita berada di posisi 113. Pencapaian IPM Indonesia beberapa tahun terakhir tentu berjalan linier dengan proses pembangunan manusia yang diterapkan pada program-program pembangunan. Indeks ini merupakan sebuah raport pembangunan manusia yang dicapai oleh pemerintah dan bangsa Indonesia.
 Deskripsi kuantitatif tersebut dapat menyadarkan semua elemen bangsa bahwa masih banyak kekurangan atau masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Perhatian khusus ditujukan pada pemerintah untuk mampu bangkit mengejar ketertinggalan, dengan melakukan penataan kedalam (birokrasi). Demikian pula kita harapkan kebijakan publik yang lahir akan semakin mementingkan pembangunan manusia, sehingga terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur bukan semakin menjauh dari sasaran.


 BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam sistem Pendidikan terdapat suatu misi membangun. Mula-mula membangun manusianya, selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi sumber daya pembangunan. Pembangunan yang dimaksud baik yang bersasaran lingkungan fisik maupun yang bersasaran lingkungan social yaitu diri manusia itu sendiri.
 Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi sasarannya, lingkungan pendidikan, jenjang pendidikan, dan sector kehidupan.
Jika manusia memiliki jiwa p embangunan sebagai hasil pendidikan maka diharapkan lingkungannya terbangun dengan baik.
Kualitas pendidikan sangat berpengaruh dalam pembangunan nasional khususnya di Indonesia. Baik dari tingkat dasar maupun tingkat atas.

















Daftar Pustaka
-          Ali, Mohammad. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama.
-          La Sulo, L. S dan Tirtarahardja, Umar, 2005, Pengantar Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta
-          Mudyahardjo, Redja, 2008, Pengantar Pendidikan, Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya Dan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta : Grafindo.
-          UNESCO. 2000. Human Development Index. Education for Sustainable Development (ED/UNP/ESD), www.unesco.org/education/desd






Comments

Popular posts from this blog

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

MAKALAH SISTEM MONETER INTERNASIONAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pengantar Bisnis” Yang dibina oleh Dra. Loesita Sari. M.Pd Di susun oleh: Muhammad Ardi Abdillah                                  INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIOR JURUSAN PENDIDIKAN ILMU EKONOMI DAN WIRAUSAHA IKIP BUDI UTOMO MALANG 2011 KATA PENGANTAR             Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat dan rahmat-Nya saya Dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.             Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Bisnis. Makalah ini saya susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya sendiri maupun yaang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat ter

Pendekatan Pembelajaran, Pendekatan Metode, Pendekatan Struktural dan Teknik Pembelajaran dalam Proses Pendidikan

MAKALAH Pendekatan Pembelajaran, Pendekatan Metode, Pendekatan Struktural dan Teknik Pembelajaran dalam Proses Pendidikan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “ Belajar dan Pembelajaran ” Yang dibina oleh M. Zaini Di susun oleh:   Muhammad Ardi Abdillah                  Yopita A                   Agustinus Bani Ate                   Suci Alfian                    Katarina INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIOR JURUSAN PENDIDIKAN ILMU EKONOMI DAN WIRAUSAHA IKIP BUDI UTOMO MALANG 201 2 KATA PENGANTAR             Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat dan rahmat-Nya kami Dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.             Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas “Belajar dan Pembelajaran” yang diajar oleh M . Zaini.

Studi Komparasi Hasil Belajar Kurikulum Ktsp Dengan Kurikulum 2013

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR KURIKULUM KTSP DENGAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS 4 DIKECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : Muhammad Ardi Abdillah NPM: 21 11000420024       FAKULTAS  PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA JURUSAN EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN   BUDI UTOMO MALANG 201 5