MAKALAH
”PASAR MONOPOLI DAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK”
”Makalah
ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Teori Ekonomi Mikro II”
Dosen pembimbing : Dra. Yulita Pujiharti, M.Kes
Oleh
Muhammad Ardi Abdillah
Samsul
Arifin
IKIP BUDI UTOMO MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN
ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN
2013
KATA
PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan
baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas “Pasar Monopoli dan Persaingan Monopolistik”
yang diajar oleh Dra. Yulita
Pujiharti, M.Kes. Makalah ini kami susun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami
sendiri maupun yaang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman. Amin.
Malang,
03-01-2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar .......................................................................................................... i
Daftar
isi ................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang ............................................................................................... iii
1.2
Rumusan masalah...........................................................................................
iii
1.3
Tujuan penulisan ........................................................................................... iii
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Monopoli…………………………………………………………….1
2.2
Main maping……………………………………………………………………..2
2.3
Pemaksimuman Keuntungan Pasar Monopoli…………………………………...2
2.4
Keuntungan Berlebih Pada Pasar Persaingan Monopoli?......................................8
2.5
Kebijakan Harga dalam Monopoli Alamiah……………………………………..11
2.6
Perkembangan Teknologi dan Inovasi…………………………………………...12
2.7
Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat………………………………………..13
2.8
Main maping……………………………………………………………………..13
2.9 Keseimbangan Perusahaan Persaingan Monopolistis Dalam Jangka Pendek......16
2.10 Keseimbangan Perusahaan Persaingan Monopolistis
Dalam Jangka
Panjang…17
2.11 Efisiensi Penggunaan Sumber – Sumber Daya………………………………...17
2.12 Pengaruh Iklan Ke Atas Biaya Produksi, Harga, Dan Tingkat Produksi……...18
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………………..20
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Di era globalisasi ini semakin banyak hal-hal
yang modern dan semakin banyak pula kebutuhan setiap individu. Penyediaan bahan
kebutuhan tersebut adanya di pasar, baik pasar tradisional maupun modern. Pasar juga merupakan bagian dari perekonomian masyarakat, baik masyarakat
yang berada dikalangan kelas bawah ataupun
masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar mulai dari unsur produksi,
distribusi, ataupun unsur konsumsi.
1.2 Rumusan
masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pasar monopoli?
2.
Adakah kebijakan dalam pasar monopoli?
3.
Apa pasar monopolistis?
4.
Apa pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi?
1.3 Tujuan
penulisan
1.
Mengetahui pasar monopoli dan persaingan monopolistik
2.
Mengetahui pengaruh
pasar monopoli dan persaingan monopolstik terhadap kegiatan
ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Monopoli
Struktur pasar yang sangat bertentangan
ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Monopoli adalah
suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan
ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang penggganti yang sangat
dekat. Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah
keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang
sangat tanggguh yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki
industri tersebut.
2.2 Beberapa Aspek Khusus Pasar Monopoli
Terdapat dua aspek untuk
menganalisis kegiatan dan menentukan produksi dalam pasar monopoli, yaitu
ciri-ciri monopoli dan faktor-faktor yang menghambat kemasukan ke pasar monopoli.
2.3
Ppemaksimuman
keuntungan Pasar Monopoli
Dalam
menggambar prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam monopoli terdapat
dua cara yang dapat digunakan, yaitu dengan menggunakan angka-angka dan secara
grafik. Untuk masing-masing cara ini akan ditunjukkan prinsip penentuan
pemaksiuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan penjualan
total, dan (ii) biaya marjinal dan penjualan marjinal.
a. Produksi, Harga Dan
Penjualan
Dalam
pasar monopoli hanya terdapat satu perusahaan dalam pasar. Oleh karena itu,
permintaan dalam industri adalah juga permintaan keatas produksi perusahaan
monopoli tersebut. Sifat umum dari permintaan barang-barang, yaitu “makin
tinggi harga suatu barang, maka sedikit jumlah yang diminta. Sifat ini
menyebabkan kurva permintaan keatas suatu barang adalah bersifat menurun dari
kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas produksi monopoli tidak menyimpang
dari sifat umum ini. Berarti suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan
semakin tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah
apabila produks semakin banyak.
Tabel 1 produksi,
harga dan hasil penjualan (ribu rupiah)
Produksi
(1)
|
Harga
(2)
|
Hasil
penjualan
total
(3)
|
Hasil
penjualan marjinal
(4)
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
|
0
18
32
42
48
50
48
42
32
18
0
|
-
18
14
10
6
2
-2
-6
-10
-14
-18
|
b.
Pemaksimuman Keuntungan Secara
Angka
Sifat-sifat
biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli didalam jangka pendek tidak
berbeda dengan sifat-sifat biaya produksi jangka pendek.
Tabel 2 penjualan,
biaya produksi dan keuntungan (ribu rupiah)
Produksi
(1)
|
Harga
(2)
|
Hasil penjualan total
(3)
|
Biaya total
(4)
|
Keuntungan
(5)
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
|
0
18
32
42
48
50
48
42
32
18
0
|
4
16
26
34
40
46
54
64
76
90
106
|
-
2
8
8
8
4
-6
-22
-44
-72
-106
|
c.
Pendekatan hasil penjualan
total-biaya total
Pendekatan ini akan membandingkan data hasil penjualan total
dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapatlah ditentukan
keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang dialami, pada berbagai tingkat
produksi. Data penjualan, harga dan hasil penjualan total pada tabel kedua
adalah sama dengan tabel yang pertama. Berturut-turut data tersebut di
tunjukkan dalam kolom (1), (2), dan (3). Dalam kolom (4) di tunjukkan data
biaya total. Data yang hipotesis tersebut dibuat dengan mengggunakan pemisalan
berikut:
a.
Biaya total
produksi adalah Rp 4000. Berdasarkan pemisalan ini maka apabila perusahaan
tidak beroperasi yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total adalah Rp
4000.
b.
Sehingga
produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku. Bearti
biaya marjinal semakin rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan ini
digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakn sedikit. Data dalam tabel
kedua jelas menunjukkan keadaan tersebut apabila produksi dinaikkan dari 0
ke-1, dari 1 ke-2, dari 2 ke-3, dan dari 3 ke-4.
c.
Sesudah produksi
mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku. Sebagai akibatnya
biaya marjinal meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan biaya total
yang semakin meningkat pada setiap pertambahan satu unit produksi.
Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total
sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Data tersebut dihitung dengan formula berikut: ”Keuntungan = Hasil Penjualan
Total – Biaya Total”. Data dalam kolom (5) menunjukkan bahwa keuntungan
maksimum dicapai pada produksi sebanyak 3 atau 4 unit dan jumlah keuntungan
adalah Rp 8000. Walaupun demikian, dalam analisis yang bersifat umum, ajan
selalu dikatakan bahwa perusahaan monopoli tersebut akan memproduksi 4 unit
untuk memaksimumkan keuntungan. Dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan
menggunakan pendekatan: MC = MR.
Tabel 3Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal –
Biaya Marjinal
Jumlah produksi
(1)
|
Hasil penjualan marjinal
(2)
|
Biaya marjinal
(MC = TC2 – TC1)
(3)
|
Tambahan keuntungan
(4)
|
Jumlah keuntungan/
Kerugian
(5)
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
-
18
14
10
6
2
-2
-6
-10
-14
-18
|
4
16 – 4 = 12
26 – 16 = 10
34 – 26 = 8
40 – 34 = 6
46 – 40 = 6
54 – 46 = 8
64 – 54 = 12
76 – 64 = 12
90 – 76 = 14
106 – 90= 16
|
-
6
4
2
0
-4
-10
-16
-22
-28
-34
|
-4
2
6
8
8
4
-6
-22
-44
-72
-106 |
d.
Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal- Biaya Marjinal
Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung
hasil penjualan marjinal dan biaya marjinal. Data yang ditunjukan pada kolom
(2) diambil dari data yang sama dalam kolom (4) dari tabel 1. Data dalam kolom
(3) dihitung dengan formula berikut MC= TC2-TC1 data
mengenai biaya total (TC) diambil dari tabel 2 kolom (4). Berdasarkan kepada
data dalam kolom (2),(3) dan (4) dapat ditunjukan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi. apabila
perusahaan tidak memproduksi barang, biaya yang ditanggung perusahaan adalah Rp
4000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh sebab itu
dalam kolom (3) data tersebut dihitung sebagai biaya marjinal.
Berdasarkan data dalam kolom (4) dan
(5) ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat produksi. data dalam
kolom 3 jelas menunjukan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada tingkat
produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusahaan ini
akan memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat
produksi tersebut MC=MR, yaitu masing-masing bernilai Rp 6000.
e.
Pemaksimuman Keuntungan Secara
Grafik
Pemaksimuman
keuntungan dalam perusahaan monopoli dengan menggunakan pendekatan secara
grafik. Penentuan produksi yang akan memaksimumkan untung dapat dilakukan
dengan dua cara berikut: (i) pendekatan hasil penjualan total-biaya total, dan
(ii) pendekatan biaya marjinal-hasil penjualan marjinal.dapat dilihat ciri
perkaitan diantara kurva permintaan (D = AR), kurva hasil penjualan total (TR)
dan kurva hasil penjualan marjinal (MR).
f.
Kurva Permintaan, Penjualan Total Dan Penjualan Marjinal
|
|
|
|
|
Kurva
hasil penjualan total (TR), kurva hasil penjualan rata-rata (D =AR), dan kurva
hasil penjualan marjinal (MR) dibuat berdasarkan data pada tabel pertama.
Sampai kepada jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus
mengalami kenaikan, dan kenaikan tersebut adalah pada tingkat yang semakin
menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6 unit hasl penjualan total semakin
berkurang. Pada waktu jumlah produksi adlah 10 unit, hasil penjualan total
adalah nol. Hasil penjualan total yang seperti itu sifatnya adalah seperti yang
ditunjukkan oleh kurva TR pada grafik yang pertama. (i) yaitu berbentuk huruf U
yang terbalik. Kurva TR akan selalu berbentuk seperti itu di dalam keadaan
dimana kurva permintaan DD adalah seperti yang terdapat pada grafik yang
pertama. (ii) yaitu menggambarkan bahwa kalau harga semakin redah maka jumlah
yang diminta semakin banyak. Sepanjang kurva permintaan berlaku sifat berikut:
(i) apabila elastisitas permintaan < 1 maka penurunan harga akan mengurangi
hasil penjualan. Dan (ii) apabila elastisitas permintaan > 1 maka penurunan
harga akan menambah hasil penjualan.
g.
Menentukan
Keuntungan Maksimum
Kurva
TR menggamb`rkan hasil penjualan total, dan kurva TC menggambarkan kurva biaya
total. Di sebelah kiri dari titik A, dan disebelah kanan dari titik B, kurva TC
berada di atas kurva TR. Keadaan ini berarti
biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang
merugikan perusahaan. Keuntungan hanya akan dinikmati apabila TR – TC >
0,dan ini berlaku diantara titik A dan B. Perbedaan diantara TR dan TC adalah
yang paling panjang. Oleh karena CD merupakan Jarak TR dan TC yang paling
panjang, maka tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan adalah 4
unit.
h.
kurva
penjualan total, biaya total dan keuntungan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
Untuk
menentukan tingkat produksi di mana keuntungan maksimum dicapai dengan
menggunakan hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal (MR = MC).
Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan kepada bentuk kurva-kurva tersebut.
Seterusnya kauntungan maksimum dapat ditentukan dengan melihat pada tingkat
produksi yang mana keadaan MR = MC wujud. Kurva MR dan MC berpotongan pada
waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total adalah OP x OQ,
atau sama dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan
OCBQ. Dengan demikian keuntungan maksimum ditunjukkan oleh kotak PABC.
i.
Hasil
penjualan marjinal, biaya marjinal dan keuntungan maksimum
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.4 Keuntungan
Berlebih Pada Pasar Monopoli?
Dalam kurva pertama kurva AC0 menyinggung
kurva D0D0 = AR0 dititik E dan titik singgung
ini tepat di atas perpotongan kurva MR0 dan MC0. Maka
adalah paling baik kepada perusahaan monopoli untuk memproduksi sebanyak Q0.
Hanya pada keadaan ini ia dapat menikmati keuntungan normal. Dalam keadaan lain
(apabila jumlah produksinya berbeda dari Q0) perusahaan akan
mengalami kerugian. Kurva kedua menggambarkan keadaan dimana monopoli mengalami
kerugian. Kerugian adalah yang paling minimum apabila perusahaan monopoli memproduksikan
sebanyak Q1, karena pada tingkat produksi tersebut MR1 =
MC1. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ1 x OP1.
Dengan demikian kerugia yang diderita oleh perusahaan monopoli tersebut adalah
seperti yang ditunjukkan oleh kotak P1ABC. Kerugian ini adalah yang
paling minimum. Apabila perusahaan monopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih
rendah dari Q1, kerugian yang dialami akan lebih besar lagi.
|
|||||
a.
Monopoli
Dan Kurva Penawaran
Di dalam pasar monopoli biaya marjinal tidak menunjukkan
sifat kurva penawaran. Pada mulanya permintaan adalah D0D0
dan hasil penjualan marjinal adalah MR0, sedangkan biaya marjinal
adalah MC. Maka keuntungan maksimum akan dicapai apabila produksi adalah
sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga akan mencapai P0.
Selanjutnya misalkan permintaan berubah menjadi D1D1 dan
hasil penjualan marjinal adalah MR1. Biaya produksi tidak berubah,
berarti biaya marjinal adalah tetap
seperti yang ditunjukkan oleh MC. dalam keadaan yang baru ini, untuk
memaksimumkan keuntungan, perusahaan sesekali lagi harus memproduksi sebanyak
Q. Tetapi sekarang tingkat harga telah mencapai P1. Dengan demikian
sekarang kita mendapati ada dua tingkat harga (P0 dan P1),
tetapi hanya satu jumlah produksi/penawaran (Q). Keadaan ini menyebabkan kurva
penawaran untuk satu perusahaan monopoli tidak dapat digambarkan/ditunjukkan.
b.
Pembuktikan
tentang ketiadaan kurva penawaran dalam monopoli
c.
Monopoli
Dan Diskriminasi Harga
Adakalanya
terbuka kemungkinan perusahaan monopoli untuk menjual barangnya di dalam dua pasar (misalnya pasar dalam dan luar
negeri) yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya
sifat permintaan dikedua pasar itu juga sangat berbeda. Untuk
memaksimuman keuntungannya perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan
diskriminasi harga.
d. Penentuan Harga Disetiap
Pasar
Pada
suatu perusahaan monopoli ingin melakukan kebijakan diskriminasi harga,
persoalan pertama yang harus di peroleh adalah: berapakah harga yang akan
ditetapkan di tiap-tiap pasar supaya keuntungan dapat dimaksimumkan?. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut dibutuhkan data berikut: (i) biaya produksi yang
dikeluarkan, (ii) sifat permintaan disetiap pasar-untuk pasar dalam negeri dan
luar negeri.
Pada
kurva biaya total rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC) monopoli adalah
seperti pada kurva ketiga. Pada hasil produksi perusahaan monopoli tersebut
dijual di dua pasar yaitu:
·
Pasar dalam negeri, yang
kurva permintaan (Dd) dan hasil penjualan marjinalnya (MRd)
adalah speperti ditunjukkan pada grafik pertama.
·
Pasar luar negeri, yang
kurva permintaan (Dw) dan hasil penjualan marjinalnya (MRw)
adalah sperti grafik kedua.
2.5
Kebijakan Harga
Dalam Monopoli Alamiah
a.
Grafik
kebijakan pemerintah dalam mengatur monopoli alamiah
|
Apabila
perusahaan monopoli ingin memaksimumkan keuntungannya, yang harus dilakukan
oleh perusahaan itu adalah mencapai tingkat produksi diman MC = MR. Keadaan itu
akan berlaku apabila perusahaan memproduksi sebanyak Q0 dan pada
tingkat produksi ini hrga barang adalah P0. Jumlah keuntungan yang
diperoleh monopoli adalah C0P0E0A. Pemerintah
tidak mengatur kegiatan monopoli, perusahaan monopoli hanya akan memproduksi
sebanyak Q0. Tingkat ini merupakan tingkat yang relatif rendah
daripada kapasitas optimal dari perusahaan monopoli, yaitu Sebanyak Qx. (kapasitas optimal adalah penggunaan
kapasitas perusahaan sehingga mencapai tingkat dimana biaya produksi mencapai
tingkat yang paling minimum).
b. Perbandingan Efisiensi
Monopoli Dan Persaingan Sempurna
Perbandinga
akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu: (1) apabila biaya produksinya sama, dan (2) apabila biaya produksinya
berbeda.
1.
Biaya
produksi sama
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
2.
Biaya
produksi berbeda
|
|
|||||||||||
|
|||||||||||
|
|||||||||||
|
|||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kurva
DD menunjukkan permintaan dikedua pasar, MC adalah biaya marjinal di kedua
pasar apabila dimisalkan biaya produksi adalah sama, dan MR adalah hasil
penjualan marjinal dalam pasar monopoli. Dengan demikian, maka (1) produksi dan
harga di persaingan sempurna adalah Qs dan Ps, dan (2)
produksi dan harga di monopoli adalah Qm dan Pm. Kurva biaya berubah menjadi
AC1 dan MC1. Kurva LRAC dan LRMC menggambarkan kurva
biaya jangka panjang (skala ekonomi berlaku dalam jangka panjang). Keuntungan
yang maksimum akan dicapai monopoli apabila memproduksi sebanyak Qn,
dan pada tingkat produksi itu harga pasar akan mencapai Pn. Ini
menunjukkan bahwa (i) harga dalam pasar monopoli lebih rendah dari dalam pasar
persaingan sempurna, dan (ii) jumlah
produksi dalam pasar monopoli adalah lebih besar.
2.6 Perkembangan
Teknologi dan Inovasi
2.7 Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat
Monopoli
akan memperoleh keuntungan yang lebih dari normal, dan ini akan dinikmati oleh
pengusaha monopoli dan pemegang-pemegang sahamnya. Mereka pada uumnya terdiri
dari penduduk yang berpendapatan tinggi atau menengah. Para pekerja yang
relatif miskin tidak akan memperoleh apapun dari keuntungan monopoli yang lebih
tinggi dari keuntungan normal tersebut.
Hak
eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin
bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Walaupun perusahaan tersebut
dapat mengecap skala ekonomi dengan sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi
berada pada tingkat yang rendah sekali, belum tentu perusahaan akan menjual
hasil produksinya dengan harga yang rendah. Sadar bahwa ia mempunyai kekuasaan
monopoli mungkin menyebabkan ia akan menetapkan harga yang tinggi juga.untuk
mengatasi masalah ini pemerintah, disamping memberikan hak monopoli, akan
menentukan harga/tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan
tersebut. Dengan cara ini dapatlah kepentingan dari konsumen dilindungi, yaitu
para konsume dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada
tingkat harga yang relatif rendah.
2.8 Ciri-ciri Persaingan Monopolistik
Keseimbangan dalam Persaingan Monopolistik
Penilian Ke Atas Persaingan Monopolistik
Persaingan Bukan Harga
kebaikan dan
Keburukan Pengiklanana ,…. Iklan dan biaya produksi
Pandangan lain yang mendukung
pengiklanan
Pandangan
lain yang mengkritik pengiklanan
Pandangan
Lain Yang Mendukung Adanya Iklan
Pandangan Lain Yang Tidak
Mendukung Adanya Iklan
2.9
Keseimbangan
Perusahaan Persaingan Monopolistis Dalam Jangka Pendek
harga
|
13.1 (i) Memperoleh keuntungan
Keadaan
di mana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan di
peroleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC = MR
tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q
dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segiempat PABC
menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang di nikmati perusahaan monopolistik
itu.
13.1
(ii) Mengalami kerugian
Keadaan
dimana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat di minimumkan apabila
keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat
produksi sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga mencapai P. Besarnya
kerugian yang di derita di gambarkan oleh kotak PABC. Walaupun mengalami
kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi
jumlah biaya berubah( atau harga melebihi AVC)
2.10
Keseimbangan
Perusahaan Persaingan Monopolistis Dalam Jangka Panjang
Di dalam
grafik pertambahan permintaan ini digambarkan dalam bentuk pergeseran kurva
permintaan dan kurva hasil penjualan bergeser ke sebelah kanan. Dengan
demikian dalam jangka panjang kurva DD
dan MR pada gambar 13.1 (ii) akan pindah ke kanan, yaitu ke arah yang di tunjukkan
oleh anak panah. Pergeseran itu akan terus berlangsung sehingga perusahaan
mendapat keuntungan normal, yitu seperti kurva di atas. Karena tidak menderita
kerugian lagi perusahaan – perusahaan tidak akan meninggalkan industri
tersebut, tetapi juga ketiadaan keuntungan yang melebihi normal tidak akan
menarik kemasukan perusahaan baru.
2.11
Efisiensi
Penggunaan Sumber – Sumber Daya
13.3 (i) Persaingan sempurna
Biaya
produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per unit
adalah Ps, harga yang berlaku di pasar adalah Ps, jumlah
barang yang diproduksi kan adalah Qs.
13.3
(ii) Persaingan monopolistis
Biaya
produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya
produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm. Harga yang
berlaku di pasar adalah Pm. Jumlah barang yang di produksikan adalah Qm
2.12
Pengaruh
Iklan Ke Atas Biaya Produksi, Harga, Dan Tingkat Produksi
Biaya
rata – r`ta jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistis sebelum melakukan
kegiatan pengiklanan adalah AC. Permintaan ke atas barang yang di produksi oleh
perusahaan itu adalh D1. Maka keseimbangan jangka panjang perusahaan
monopolistis tersebut dicapai apabila pada titik A, dan keseimbangan ini
menunjukkan bahwa harga pasar mencapai P1 dan jumlah barang yang
akan di produksikan perusahaan monopolistis teresbut adalah Q1.
Apabila
perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan biaya produksi akan menjadi lebih
tinggi, dan ini dicerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata – rata dari AC
menjadi AC1. Pada waktu yang sama uasaha mempromosikan penjualan
melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan ke atas produksi perusahaan
bertambah. Apabila permintaan tersebut bertambah dari D1 ke D2,
keseimbangan jangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B.
Dengan demikian iklan telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah
dari Q1 ke Q2, akan tetapi iklan tersebut menaikkan harga
dari P1 menjadi P2. Berdasarkan kepada keadaan yang baru
diuraikan ini segolongan ahli ekonomi berpendapat bahwa iklan merupakn suatu
penghamburan karena ia menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan
apa pun ke atas bentuk, berat dan mutu suatu barang.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Monopoli
adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang penggganti yang
sangat dekat.
Terdapat dua aspek untuk menganalisis
kegiatan dan menentukan produksi dalam pasar monopoli, yaitu ciri-ciri monopoli
dan faktor-faktor yang menghambat kemasukan ke pasar monopoli.
Dalam menggambar prinsip penentuan
pemaksimuman keuntungan dalam monopoli terdapat dua cara yang dapat digunakan,
yaitu dengan menggunakan angka-angka dan secara grafik.
Hak eksklusif yang menjamin adanya
perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada
tingkat yang rendah.
Comments
Post a Comment